Dogiyai, jelatanp.com – Pegawai Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Dogiyai secara resmi menolak Otsus Jilid II karena Otsus yang telah berjalan selama 19 tahun saja tidak memberdayakan rakyat Papua.
Hal ini disampaikan Yustinus Agapa, Ketua PGRI Kabupaten Dogiyai dalam orasi politik yang disampaikannya di atas Mimbar Bebas penolakan Otsus Jilid II di Lapangan Umum Theo Makai, pada Senin 24 Agustus 2020.
Dirinya sebagai seorang guru mengaku sakit hati melihat banyak pengangguran di Papua, sebab menurut pandangannya pada masa Belanda, orang Papua benar-benar dibina dan diberdayakan.
“Pada masa Belanda, orang yang bodoh dibekali dengan keterampilan tertentu dan orang pintar disekolahkan. Tapi Indonesia pada masa Otsus yang berlalu ini tak memberdayakan orang Papua. ”
Lanjutnya, malah para guru ditarik ke dinas. Ini merupakan upaya perbudakan guru yang dilakukan pemerintah Indonesia.
“Kami dari PGRI Kabupaten Dogiyai secara resmi tolak Otsus Jilid II, kami siap terima Referendum dan kami tunggu kapan Papua Merdeka.”